Semester 1

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis).

3.2 Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.

4.1 Menyajikan hasil penelusuran informasi tentang kegunaan prinsip sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari.

4.2 Menganalis data untuk menentukan derajat pengionan.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Aspek Kognitif

1. Siswa dapat memnghitung konsentrasi larutan.

2. Siswa dapat menghitung penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.

3. Siswa dapat menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.

4. Siswa dapat menjelaskan hubungan sifat koligatif larutan dan konsentrasi larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.



DAFTAR KEHADIRAN

MATERI PEMBELAJARAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Amati dan catat di buku catatanmu !


MATERI PEMBELAJARAN

A. MATERI PEMBELAJARAN

Fakta

· Penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekananosmosis larutan merupakan sifat koligatif larutan.

Konsep

· Kemolaran menyatakan banyaknya mol zat terlarut didalam setiap 1 liter larutan.

· Kemolalan menyatakan banyaknya mol zat terlarut di dalam setiap 1.000 gram pelarut.

· Fraksi mol suatu zat di dalam suatu larutan menyatakan perbandingan banyaknya mol dari zat tersebut terhadap jumlah mol seluruh komponen dalam larutan.

· Besarnya penurunan tekanan uap air akibat adanya zat terlarut disebut dengan penurunan tekanan uap larutan.

· Peristiwa bergeraknya partikel (molekul atau ion) melalui dinding semipermeabel disebut dengan osmosis.

· Perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit

Sifat koligatif larutan ditentukan oleh jumlah partikel dalam larutan. Oleh karena itu, untuk konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit akan berbeda dengan sifat koligatif nonelektrolit. Hal ini dikarenakan jumlah partikel dalam larutan elektrolit akan lebih banyak karena adanya proses ionisasi zat terlarut. Zat elektrolit jik dilarutkan akan terionisasi menjadi ion-ion yang merupakan partikel-partikel dalam larutan. Hal ini menyebabkan jumlah partikel pada satu mol larutan elektrolit lebih banyak daripada larutan nonelektrolit. Jadi disimpulkan bahwa sifat koligatif larutan nonelektrolit lebih rendah daripada sifat koligatif larutan elektrolit karena zat terlarut pada larutan elektrolit terurai menjadi ion-ion.

Prinsip

· Rumus kemolaran:

dengan: M = kemolaran larutan

n = jumlah mol zat terlarut

V = volume larutan

· Rumus Kemolalan:

dengan: m = kemolalan larutan

n = jumlah mol zat terlarut

p = massa pelarut

· Jika nA zat A bercampur dengan nB zat B, fraksi mol zat A (XA) dan fraksi mol zat B (XB) dinyatakan dengan:

dan

Apabila fraksi mol dari masing-masing zat yang ada dalam larutan dijumlahkan, maka secara keseluruhan nilainya adalah 1(satu), atau:

XA + XB= 1

· Hukum Raoult adalah besarnya tekanan uap larutan sebanding dengan fraksi mol pelarutdan tekanan uap dari pelarut murninya.

Pernyataan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.

P= XpelarutPo

dengan: P= tekanan uap larutan

Xpelarut = fraksi mol pelarut

Po = tekanan uap pelarut murni

· Besarnya kenaikan titik didih larutan merupakan hasil kali antara tetapan kenaikan titik didih molal (Kb) dengan konsentrasi molal (m) dari larutan, atau:

DTb =Kbm

Titik didih larutan merupakan titik didih pelarut ditambah dengan besarnya kenaikan titik didih, atau:

Tb =Tbo + DTb

Oleh karena kemolalan larutan dirumuskan dengan:



maka: DTb =Kb×m



dengan: DTb = kenaikan titik didih molal

Kb = tetapan kenaikan titik didih molal

n = jumlah mol zat terlarut

p = massa pelarut


UJI KOMPETENSI