HAM dan anugerah Allah


Pendahuluan

Materi "HAM dan anugerah Allah" dilaksanakan pada minggu ke-2 dan 3 September. Pastikan setiap siswa melakukan presensi pada pertemuan sesuai dengan jadwal pelajaran Pendidikan agama Kristen. Selamat Belajar, Tuhan Yesus Memberkati.

Kompetensi dasar

1.1 Menerima demokrasi dan HAM sebagai anugerah Allah.

2.1 Mengembangkan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi dan HAM.

3.1 Memahami arti demokrasi dan HAM serta mengenali berbagai bentuk pelanggaran demokrasi dan HAM yang merusak kehidupan dan kesejahteraan manusia.

4.1 Membuat karya yang berkaitan dengan menerapkan sikap dan perilaku yang menghargai demokrasi dan HAM.

Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning peserta didik diharapkan dapat Memahami arti demokrasi dan HAM serta mengenali berbagai bentuk pelanggaran demokrasi dan HAM yang merusak kehidupan dan kesejahteraan manusia, mengembangkan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi dan HAM, membuat karya yang berkaitan dengan menerapkan sikap dan perilaku yang menghargai demokrasi dan HAM, yang disertai menerima demokrasi dan HAM sebagai anugerah Allah dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik

Presensi Siswa

Untuk melakukan absensi klik tombol Absensi Siswa dibawah ini. Presensi dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran yang telah ditentukan

materi pembelajaran


Bacaan alkitab

Bacalah Kisah 1 Raja-Raja 21:1-29 sebelum memulai belajar, kemudian dilanjutkan dengan Doa.

Materi pembelajaran

HAM ADALAH ANUGERAH ALLAH

A. Pengertian HAM

Emon pergi ke gereja dengan wajah sedih. Hatinya gundah tak menentu. Tanpa disengaja ia telah mendengarkan percakapan Eny, wanita yang selama ini ia anggap ibunya sendiri, dengan sahabatnya, Marry, yang datang dari kota lain dan menginap di rumah mereka. Ternyaata ia bukan anak kandung dari pasangan suami istri yang selama ini dipanggilnya ayah dan ibu. Emon adalah anak yang diadopsi ketika berusia 2 hari. Orangtuanya berniat membuangnya karena mereka tidak dapat menerima kehadiran Emon, dengan alasan kesulitan ekonomi. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menggugurkan kandungan, tetapi selalu gagal. Akhirnya orangtuanya menyerah dan menunggu sampai waktunya ia lahir. Mereka berencana membuang bayi tersebut agar dipungut orang lain. Eny dan Arman yang belum dikaruniai seorang anak bertemu pasangan suami istri tersebut dan mengadopsi Emon. Dalam hatinya, Emon bersyukur karena mendapatkan orangtua angkat yang sangat mengasihinya meskipun selama 16 tahun mereka menyimpan rahasia tersebut. Perlahan kebencian muncul dalam hatinya. Mengapa orangtua kandungnya tega membuangnya? Emon merasa dirinya paling hina sebab ibu yang melahirkannya tidak menginginkan dirinya.

Setiap orang lahir, tumbuh, dan berkembang dalam kuasa dan kehendak Allah. Setiap anak manusia yang lahir berhak mendapat kesempatan untuk hidup dan tumbuh berkembang sampai waktunya Tuhan memanggilnya kembali. Tidak ada satu pun manusia yang diberi kuasa untuk menguasai hidup sesamanya karena semua manusia mempunyai kedudukan yang sama di hadapan Tuhan.

Jika demikian, apakah yang dimaksudkan dengan hak asasi manusia? Kata “hak” selalu berhubungan dengan sesuatu yang dimiliki oleh manusia dan apa yang dimiliki oleh orang lain. Istilah “hak” ini juga dihubungkan dengan “asasi” dan pemiliknya adalah manusia. Bagaimana memahami hak asasi manusia dengan benar dan apa yang harus dilakukan sesuai dengan pemahaman tersebut?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hak mempunyai arti benar, milik, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat dan martabat, wewenang menurut hukum. Asasi adalah hak dasar atau pokok asasi manusia adalah hak yang dilindungi secara internasional, yaitu deklarasi PBB seperti hak untuk hidup, hak kemerdekaan, hak untuk memiliki, hak untuk mengeluarkan pendapat. A beberapa pengertian lain dari hak asasi manusia, yaitu:

  1. Hak-hak dasar atau pokok bagi manusia sejak dilahirkan yang merupakan anugerah d Allah yang Mahakuasa.

  2. Hak yang melekat pada martabat manusia sebagai insan ciptaan Allah yang bersifat tid bisa dilanggar oleh siapa pun.

  3. Hak selalu hadir bersama kewajiban.

Menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia disebutkan bahwa: “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan anugerah yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta harkat dan martabat manusia”. Tanpa hak tersebut manusia mustahil hidup sebagai manusia.

Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapa pun. Hak asasi manusia merupakan hak dasar manusia yang bersifat individu dan sosial. Bersifat individu karena diterapkan untuk diri sendiri dan bersifat sosial karena harus diterapkan juga dalam hubungan dan kehidupan bersama orang lain. Hak asasi manusia mengandung unsur universal sebab berlaku di seluruh dunia di mana pun manusia berada dan seluruh pemerintah di dunia berkewajiban menjamin perlindungan terhadap hak asasi manusia.

Jadi, hak asasi manusia pada hakikatnya berbicara tentang harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan. Dalam pandangan Kristen, setiap orang harus menghormati hak asasi manusia dan memerankannya dengan bertanggung jawab kepada Tuhan.

B. Kedaulatan Allah

Pada setiap hak melekat kewajiban. Karena itu, selain ada hak asasi manusia, ada juga kewajiban asasi manusia, yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan demi terlaksananya atau tegaknya hak asasi manusia. Kita wajib memperhatikan, menghormati, dan menghargai hak asasi orang lain. Kesadaran akan hak asasi manusia, harga diri, harkat dan martabat kemanusiaannya, diawali sejak manusia ada di bumi. Hal itu disebabkan oleh hak-hak kemanusiaan yang sudah ada sejak manusia itu dilahirkan dan merupakan hak kodrati yang melekat pada diri manusia.

Berbicara tentang hak asasi manusia dalam iman Kristen beranjak dari dua pokok utama, yaitu kedaulatan Allah yang universal dan manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.

Kedaulatan Allah yang universal. Bahwa hak asasi manusia adalah hak-hak paling asasi yang dilekatkan dan diletakkan oleh Allah pada setiap manusia semata-mata karena ia adalah manusia, makhluk ciptaan Allah. Ketika Allah menciptakan manusia, Ia sendiri yang menghembuskan napas kehidupan ke hidung manusia sehingga manusia itu hidup (Kej. 2:7). Allah sendiri yang memberikan napas kehidupan. Karena itu, hanya Allah yang hendak mengambilnya dari manusia. Tidak ada seorang pun atau lembaga apa pun termasuk negara yang mempunyai kuasa untuk membatalkan hak-hak tersebut. Hukum pertama dalam Sepuluh Hukum adalah: “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku” (Kel. 20:3). Artinya, tidak ada yang boleh berkuasa atas manusia atau sesamanya. Hanya Allah yang berkuasa atas manusia.

Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Manusia adalah pribadi yang utuh dihadapan sesamanya dan di hadapan Allah, dan bertanggung jawab langsung kepada Allah. Tidak ada yang lebih atau kurang. Perbedaan latar belakang tidak sedikit pun mengurangi atau menambah kesamaan manusia di hadapan Allah. Oleh karena itu, manusia harus saling menghargai, bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan memelihara kehidupan dengan sesamanya dan dengan alam semesta, demi kesejahteraan seluruh umat.

Semua hak yang berakar pada eksistensi manusia adalah hak-hak yang melekat bersamaan dengan kehadiran manusia ke dunia. Selain hak yang bersifat universal, manusia memiliki hak- hak lain yang diterima karena perlindungan negara atau lembaga, dan yang dapat diterima apabila seseorang telah memenuhi kewajiban tertentu.

Berbicara hak memang tidak pernah terlepas dari kewajiban. Tiap manusia mempunyai hak asasi yang diperjuangkan agar terpenuhi dengan baik. Dengan demikian, tiap manusia mempunyai kewajiban menjaga agar hak asasi orang lain juga dapat terpenuhi. Jadi, hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada manusia karena ia adalah ciptaan Tuhan dan tidak dapat diganggu gugat.

Hak asasi manusia menempatkan manusia pada kedudukan yang mulia, memiliki harkat dan derajat yang tinggi. Menghormati hak asasi manusia berarti menghormati Allah Penciptanya. Melanggar hak asasi manusia berarti merampas hak Allah dan merupakan pemberontakan dan penghinaan terhadap Allah yang telah menciptakannya.

Kedaulatan Allah terhadap manusia tidak hanya sebatas harga diri, tetapi mencakup seluruh hidupnya. Oleh sebab itu, apa pun yang dilakukan terhadap manusia, hendaklah dilakukan atas kesadaran akan penghormatan tertinggi terhadap pencipta yang memberikan napas kehidupan.

C. Tanggung Jawab Terhadap HAM

Bacalah Kitab Keluaran 1-2.

Setiap manusia hidup dalam kehendak Allah, selama waktu yang diberikan Tuhan kepadanya. Ia berhak untuk hidup dan mengembangkan kehidupannya.

Dalam Keluaran 1:22, raja Mesir, Firaun, memerintahkan kepada para bidan yang menolong kelahiran orang Ibrani, agar membuang semua anak laki-laki yang lahir ke Sungai Nil. Ini dilakukan Firaun untuk mengurangi jumlah penduduk Ibrani yang semakin banyak di Mesir. Tetapi Allah berkehendak lain. Dari antara bayi Ibrani yang lahir pada waktu itu, Allah telah menetapkan Musa untuk diselamatkan. Kedaulatan Allah dilaksanakan melalui Miryam dan ibu Musa yang menyembunyikan bayi Musa di dalam peti pandan dan meletakkannya di tengah-tengah teberau Sungai Nil (Kel. 2:3).

Atas kedaulatan Allah pula akhirnya Musa ditemukan dan diambil oleh putri Firaun dan diangkat menjadi anaknya. Musa dibesarkan di istana Firaun sebagai anak bangsawan. Namun Allah tetap meneruskan rencana-Nya melalui Musa, unttuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Dalam kedaulatan Allah pula, Musa hanya dapat melihat Tanah Perjanjian dari puncak gunung tanpa pernah menikmatinya.

Dalam 1 Samuel 18, Alkitab mencatat bahwa Saul membenci Daud karena kemenangan Daud atas Goliat yang membuatnya dipuji-puji bangsa Israel. Saul tidak hanya membenci Daud, tetapi juga takut kepadanya karena Tuhan menyertai Daud (1 Sam. 18:12) sedangkan Roh Allah telah meninggalkannya. Berbagai upaya dilakukan Saul untuk menyingkirkan Daud. Melalui strategi perang, ia juga menempatkan Daud pada barisan paling depan dalam segala gerakan tentara. Saul juga berniat membunuh Daud dengan tangannya sendiri, namun selalu gagal.

Yonatan yang memahami bahwa Daud adalah raja yang telah diurapi Tuhan untuk menggantikannya mewarisi takhta kerajaan Israel, justru bersahabat dan berusaha menyelamatkan Daud dari niat jahat ayahnya. Dalam penyertaan Tuhan, Daud selalu berhasil dan menang dalam peperangan. Sementara Saul semakin takut dan membenci Daud, bangsa Israel justru semakin mengasihi Daud. Dalam kedaulatan Allah, Daud mendapatkan hak dari apa yang telah ditetapkan Tuhan baginya, ia menjadi raja Israel menggantikan Saul.

RANGKUMAN

  • Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. HAM merupakan anugerah yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta harkat dan martabat manusia.

  • Hak asasi manusia berhubungan erat dengan sesuatu yang dimiliki dalam diri seseorang, yang melekat pada dirinya sendiri sejak dilahirkan dan seumur hidupnya.

menganalisis materi 1

1. Bacalah Kitab Filemon.

2. Masalah apakah yang terdapat pada kitab itu?

3. Selidikilah dan kumpulkan informasi untuk menjawab pertanyaan berikut:

a. Jelaskan, siapakah Filemon dan Onesimus?

b. Bagaimana hubungan Filemon dan Onesimus?

c. Apa yang telah terjadi di antara mereka?

d. Apa makna permintaan Paulus kepada Filemon tentang Onesimus?

e. Jelaskan sikap dan perilaku yang menghargai HAM dalam kitab ini, sebagai respon terhadap kedaulatan Allah atas manusia.


menganalisis materi 2

1. Bacalah Bilangan 16 dengan saksama sampai kamu dapat memahaminya dengan benar.

2. Diskusikanlah:

a. Apa yang menyebabkan terjadinya pemberontakan terhadap Musa dan Harun?

b. Apa yang direncanakan untuk memberontak Musa dan Harun?

c. Apa yang dilakukan Musa untuk menghadapi pemberontakan Korah dan kawan- kawan?

d. Mengapa dipilih cara tertentu untuk menyelesaikan masalah pemberontakan tersebut?

e. Mengapa Allah membela Musa dan Harun di hadapan bangsa Israel?

f. Jelaskanlah tindakan keadilan yang dilakukan Allah terhadap pada pemberontak.

3. Apakah tanggung jawab setiap manusia terhadap HAM?