Nilai-Nilai dalam Demokrasi


Pendahuluan

Materi "Demokrasi di Indonesia" dilaksanakan pada minggu ke-2 Agustus. Pastikan setiap siswa melakukan presensi pada pertemuan sesuai dengan jadwal pelajaran Pendidikan agama Kristen. Selamat Belajar, Tuhan Yesus Memberkati.

Kompetensi dasar

1.1 Menerima demokrasi dan HAM sebagai anugerah Allah.

2.1 Mengembangkan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi dan HAM.

3.1 Memahami arti demokrasi dan HAM serta mengenali berbagai bentuk pelanggaran demokrasi dan HAM yang merusak kehidupan dan kesejahteraan manusia.

4.1 Membuat karya yang berkaitan dengan menerapkan sikap dan perilaku yang menghargai demokrasi dan HAM.

Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning peserta didik diharapkan dapat Memahami arti demokrasi dan HAM serta mengenali berbagai bentuk pelanggaran demokrasi dan HAM yang merusak kehidupan dan kesejahteraan manusia, mengembangkan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi dan HAM, membuat karya yang berkaitan dengan menerapkan sikap dan perilaku yang menghargai demokrasi dan HAM, yang disertai menerima demokrasi dan HAM sebagai anugerah Allah dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik

Presensi Siswa

Untuk melakukan absensi klik tombol Absensi Siswa dibawah ini. Presensi dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran yang telah ditentukan

materi pembelajaran


Bacaan alkitab

Bacalah Roma 15:1-13 sebelum memulai belajar, kemudian dilanjutkan dengan Doa.

amati gambar disamping

Bacalah 1 Raja-Raja 3:16-28

  1. Permasalahan apa yang terjadi?

  2. Apakah ada permasalahan yang terkait dengan nilai keadilan?

  3. Temukan informasi, mengapa permasalahan itu terjadi.

  4. Tuliskan contoh perilaku yang tidak berkeadilan dan apa dampaknya terhadap kehidupan manusia?

  5. Bagaimana Raja Salomo memecahkan permasalahan ini?

Materi pembelajaran

NILAI_NILAI DALAM DEMOKRASI

Dalam bab ini kamu akan mempelajari nilai-nilai luhur demokrasi dalam perspektif Kristiani.

A. Kasih

Kasih dalam konteks ini bukan hal memberi, melainkan dalam konteks Allah menempatkan semua orang pada kedudukan dan derajat yang sama. Kasih Allah diberikan sama kepada seorang tanpa pandang bulu. Semua manusia berharga sebab diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Ini yang menjadi alasan dan jaminan bahwa Allah mengasihi manusia.

Dalam demokrasi, kasih Allah menempatkan manusia pada:

a. Kedudukan dan derajat yang sama

b. Harkat dan martabat sebagai gambar dan rupa Allah

c. Tanggung jawab yang sama

d. Kebebasan untuk menentukan pilihan pribadi

Setiap orang berkewajiban menerima orang lain dengan kasih. Memperlakukan dengan hati yang mengasihi, menghargai pendapat dan pilihan orang lain, serta memberi kesempatan untuk menjalani pilihannya. Sikap demokrasi bukan hanya untuk mufakat, tetapi menerima untuk tidak mufakat tanpa perlu terjadi perpecahan. Kasih tidak dibatasi oleh pendapat orang lain, tidak juga dibangun di atas persamaan.

B. Keadilan

Demokrasi menempatkan semua rakyat pada perlakuan yang adil dan memperlakukan sesamanya juga adil karena tidak ada diskriminasi. Semua orang bebas menentukan pilihannya, mengutamakan keadilan yang merata dengan melaksanakan hukum dan peraturan, serta menjunjung tinggi kebenaran.

Raja Salomo diperhadapkan dengan persoalan: perebutan anak oleh dua wanita yang mengaku sebagai ibu kandungnya (1 Raj. 3:16-28). Raja Salomo bertindak adil dan bijaksana memberikan hak kepada ibu kandung dari bayi yang diperebutkan.

Nilai keadilan dan keterbukaan mengandung makna sederhana dalam perbuatan dan sikap yang jujur, membangun rasa percaya dalam hubungan sosial masyarakat, tidak diskriminatif, proporsional, memahami perilaku sesama, dan bersikap bijak.

C. Kebebasan Berpendapat

Demokrasi Pancasila dianut dan dilakukan untuk melindungi kebebasan dan kemandirian dalam menyampaikan pendapat, musyawarah, dan hak asasi manusia. Nilai kebebasan berpendapat dalam musyawarah mufakat mengandung makna bahwa dalam setiap kesempatan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan diperlukan kesadaran dan kearifan.

Kebebasan berpendapat bukanlah kebebasan mutlak sebab kebebasan setiap orang dibatasi oleh kebebasan orang lain. Kebebasan yang bertanggung jawab dilaksanakan dengan rasa tanggung jawab yang tinggi. Dalam kehidupan bermasyarakat, ada batas-batas yang harus dihormati bersama, yaitu hak-hak orang lain, di mana setiap orang harus memenuhinya sebagai kewajiban diri sendiri. Setiap orang bertanggung jawab menyatakan kebenaran dengan bebas, tetapi juga harus menyampaikannya dengan bijak agar hubungan antarpihak berjalan baik dan tidak menimbulkan benih konflik.

Setelah bangsa Israel menduduki tanah Kanaan dan semua suku telah mendapatkan tanah bagiannya masing-masing, mereka mengikuti cara hidup bangsa kafir di sekitarnya. Yosua, yang memimpin menggantikan Musa, mengingatkan mereka bahwa Allah telah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir dan dari tangan Firaun. Yosua mengumumkan pilihannya kepada bangsa Israel, “Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada Tuhan, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah, allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN” (Yos. 24:15).

Kebebasan menentukan pilihan dibatasi oleh kebebasan orang lain. Setiap orang perlu melatih diri untuk terampil menghadapi ketidaksepakatan dengan benar, agar tetap hidup dalam keselarasan. Alkitab membebaskan setiap manusia untuk tidak sepakat. Hal yang lebih penting bukan terletak pada kesamaan pendapat atau keputusan apa yang hendak ditentukan, melainkan sikap setiap orang terhadap sesamanya.

D. Harkat dan Martabat

Allah adalah adil, menciptakan manusia dengan kedudukan yang sama, memiliki harkat martabat mulia, dan derajat yang tinggi dari semua makhluk ciptaan-Nya di alam semesta. Menghormati pilihan orang lain, menghargai pendapat orang lain, adalah kewajiban semua orang. Hal ini mengandung makna bahwa manusia ciptaan menghormati Allah Sang Pencipta. Itu sebabnya demokrasi menjadi salah satu wujud kasih Allah kepada setiap orang.

Dengan demokrasi pula manusia dapat mengekspresikan kasihnya kepada manusia. “Kita yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya” (Rm. 15:1-2). “Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah” (Rm. 15:7).

Melaksanakan demokrasi dengan benar akan memenuhi sila pertama dalam Pancasila, mengejawantahkan sila keempat, dan yang terutama menaati kehendak Allah dalam menghormati Pencipta melalui sikap kepada sesama manusia.

RANGKUMAN

Ø Demokrasi di Indonesia menganut nilai-nilai Pancasila, sesuai dengan kelima sila dan teristimewa pada sila keempat.

Ø Nilai-nilai yang harus ada dalam seluruh proses demokrasi sesuai Pancasila adalah keadilan, kebebasan menyampaikan pendapat, saling menghargai dan mengakui persamaan kedudukan. Nilai-nilai ini sesuai dengan harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan yang segambar dan serupa dengan Allah yang menempatkan manusia pada kedudukan yang sama.

Ø Alkitab mengajarkan nilai-nilai kasih, rendah hati, dan menghormati orang lain sebagai ciptaan Allah. Itu semua agar manusia saling menerima dan menghargai pendapat, serta dapat membangun kehidupan demokratis bersama.

menganalisis materi

Setelah membaca materi diatas, kerjakan soal dibawah ini: (dapat langsung pada lembar jawaban atau di upload)

  1. Jelaskan nilai-nilai berikut dalam konteks dan hubungannya dengan demokrasi di Indonesia,

  • Kasih

  • Keadilan

  • Persamaan kedudukan

  • Kebebasan menyampaikan pendapat

  1. Tuliskan contoh demokrasi yang memenuhi nilai-nilai:

  • Kasih

  • Persamaan kedudukan

  1. Menurut pendapatmu, mengapa demokrasi harus menjunjung tinggi persamaan kedudukan di antara sesama manusia?