3.7. Jamur

KOMPETENSI DASAR :

3.6. Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.

4.6. Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan lingkungan dalam bentuk laporan tertulis.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan metode dan model pembelajaran Problem Based Learning peserta didik dapat mengidentifikasi ciri umum jamur, mendiskripsikan perbedaan macam-macam jamur, mengelompokkan berdasar ciri yang diamati, melakukan pengamatan jamur makroskopis dan mikroskopis, menyimpulkan ciri jamur berdasar pengamatan, menjelaskan cara reproduksi jamur dan melaporkan hasil pemngamatannya, sehingga peserta didik dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan prilaku disiplin, jujur, aktif, responsip, santun, bertanggungjawab, dankerjasma.


MATERI PEMBELAJARAN:

Materi Konsep

Jamur Kuping Penawar Racun

Dari segi gastronomik maupun organoleptik yaitu rasa, aroma, dan penampilan saat dihidangkan di meja makan, jamur kuping tak kalah dibandingkan dengan jamur merang dan jamur kancing. Jamur ini dikenal dengan nama lember, hiratake atau mouleh ini dikenal sebagaio bahan makanan yang berkhasiat obat dan penawar racun.

Menurut artikel di material medika sebuah majalah yang memuat bahan-bahan berkhasiat obat yang terbit di cina, sejak ribuan tahun lalu masyarakat cina dan jepang selalu menyertakan jamur kuping pada setiap masakannya. Di Indonesia jamur kuping banyak dipakai untuk makanan yang bernama kimlo.

Jamur kuping dapat menjadi pengental karena lendir yang dikeluarkannya pada dimasak lendir inilah yang dapat menjadi penawar racun yang berasal dari residu pestisida, deterjen, dan logam berat yang membahayakannya.

(H. Unus Suryawirya, ITB)

Jamur banyak terdapat di lingkungan, bentuknya bermacam-macam misallnya: berbentuk bola, gada, payung, dan sebagainya. Jamur hidup pada tempat yang lembab yang mengandung sisa-sisa organic, pada kayu yang sudah lapuk, pada tempat buang sampah terutama banyak tumbuh pada waktu musim hujan.

Bila dibandingkan dengan tumbuhan tingkat tinggi jamur memiliki cirri-ciri: tubuh buahnya berupa talus, sedangkan tumbuhan yang lainnya sudah memiliki akar, batang, dan daun yang sebenarnya. Jamur tidak memiliki klorofil dengan demikian cahaya matahari tidak dibutuhkan untuk proses penyusunan makanan, oleh karena itu dalam memperoleh makanannya jamur bersifat heterotrof, saprofit, dari sisa-sisa organik maupun heterotrof parasit pada organisme lain. Sedangkan tumbuhan tingkat tinggi membutuhkan cahaya matahari sebagai sumber energi proses fotosintesis, dengan demikian tumbuhan dapat menyediakan makanan bagi dirinya sendiri. Organisme demikian bersifat fotoautotrof.

Istilah fungi (jamur) digunakan untuk menunjuk pada organisme mirip tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil. Menurut klasifikasi Margulis dan Schwartz, fungi terdiri dari organisme yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Organisme eukariotik yang menghasilkan spora

2. Dinding sel-nya tidak mempunyai selulosa (melainkan kandungannya kitin)

3. tidak mempunyai flagella dalam daur hidupnya

Fungi dibagi menjadi 4 divisio yang berbeda dalam hal struktur hifa dan struktur penghasil spora.

Kelima divisi tersebut adalah:

1. Divisi Zygomycota

2. Divisi Ascomycota

3. Divisi Basidiomycota

4. Divisi Deuteromycota

Klasifikasi Jamur

1. Zygomycotina

Kelas Zygomycetes

Jamur ini dinamakan Zygomycetes karena membentuk spora istirahat yang berdinding tebal yang disebut zigospora. Zigospora merupakan hasil peleburan menyeluruh antara dua gametangium yang sama atau berbeda.

Zygomycetes berhabitat di darat, di tanah, atau pada sisa organisme mati. Zygomycetes merupakan kelompok utama yang penting untuk membentuk mikoriza (simbiosis jamur dengan akar tanaman). Zygomycetes terutama terdiri dari jamur yang hidup sebagai sprofit.

a. Struktur Tubuh

Miseliumnya bercabang banyak dan hifanya tidak bersekat-sekat (bersifat senositik). Septa ditemukan hanya pada saat sel reproduksi terbentuk.

Miselium pada Rhizopus mempunyai tiga tipe hifa, yaitu:

1) Stolon; hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat (misallnya roti).

2) Rhizoid; hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan

3) Sporangiofor; hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangia globuler (berbentuk bulat) di ujung-nya.

b. Cara reproduksi

Zygomycetes dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual adalah dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium. Reproduksi seksualnya dengan konjugasi. Reproduksi seksual dan aseksual berlangsung seperti pada Gambar 7.3.

Cabang pendek Rhizopus yang berjenis positif dan cabang pendek Rhizopus dari individu lain berjenis negative bertemu pada ujungnya. Setelah bertemu akan terbentuk sekat dinding di bawah ujung cabang hifa. Gamet dari kedua Rhizopus kemudian bertemu dan melebur membentuk zigot. Zigot mempunyai dinding pelindung yang tebal. Kemudian zigot memasuki periode dormansi (tidak melakukan aktivitas metabolisme). Dormansi biasanya berlangsung selama 1 sampai 3 bulan. Setelah periode dormansi, zigot berkecambah. Saat berkecambah, inti sel zigot melakukan meiosis, kemudian hifa haploid pendek tumbuh dari zigot. Hifa haploid segera membentuk sporangium yang akan memproduksi spora aseksual. Setelah dibebaskan dari sporangium, spora aseksual akan membentuk miselium baru.

Spesies Zygomycetes yang bermanfaat dalam pembuatan makanan misallnya Rhizopus. Beberapa spesies anggota Zygomycetes antara lain Rhizopus dan pliobolus.


2. Ascomycotina

Divisi ini bercirikan talus yang terdiri dari miselium bersepta. Reproduksi seksual membentuk askospora di dalam askus. Ada yang hidup sebagai saprobe (dalam tanah, kayu membusuk) atau sebagai parasit, yang menimbulkan penyakit pada tumbuhan.

Pada reproduksi aseksualnya dibentuk konidium, dapat tunggal atau berantai pada ujung hifa khusus yang disebut konidiofor.

Kecuali pada beberapa jenis tertentu, pada umumnya askus dibentuk di dalam tubuh buah yang disebut askokarp atau askoma. Bentuk askus ada bermacam-macam, antara lain:

a. askus tanpa askokarp

b. askus yang askokarpnya berbentuk seperti mangkok disebut apotesium

c. askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut kleistotesium

d. askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher dan memiliki ostiulum disebut peritesium.

Adanya macam-macam askus tersebut digunakan sebagai dasar klasifikasi tingkat kelas.

1. Kelas Hemiascomycetes

Kelompok jamur ini tidak membentuk askokarp, tidak mempunyai hifa, tubuhnya terdiri dari sel bulat atau oval yang dapat bertunas sehingga terbentuk rantai sel atau hifa semu. Contoh anggota Hemiascomycetes adalah khamir saccharomyces.

Pada reproduksi aseksual, dinding sel menonjol keluar membentuk tunas kecil. Dengan membesarnya tonjolan ini sitoplasma dari sel induk mengalir ke dalamnya dan sel itu menyempit pada bagian dasarnya. Nukleus di dalam sel induk membelah secara mitosis dan salah satu inti bergerak ke dalam sel tunas. Sel anak dapat memisahkan diri atau tetap melekat sambil melangsungkan pertunasan bersama-sama sel induknya, sehingga membentuk koloni.

Perkembangbiakan seksual terjadi bila keadaan lingkungan sesuai. Sel khamir dapat berfungsi sebagai askus. Nukleusnya yang diploid dapat melangsungkan pembelahan meiosis sehingga terbentuk empat sel haploid (n), lalu dinding sel melindungi inti-inti itu bersama sitoplasma yang berasal dari sel induk dan pada akhirnya terdapat empat askospora haploid.

Beberapa jenis saccharomyces antara lain sebagai berikut:

1. Saccharomyces cerevisiae, khamir roti atau khamir bir, juga disebut khamir raja yang berguna dalam pembuatan roti dan alcohol

2. Scaaharomyces tuac, bekerja mengubah air nira (legen) menjadi tuak.

3. Saccharomyces ellipsoideus, memfermentasi buah anggur menjadi anggur minuman. Siklus hidup khamir ini dapat dilihat pada gambar

Tidak semua khamir bermanfaat bagi manusia. Beberapa spesies dapat menimbulkan penyakit bagi manusia. Sebagai contoh, Candida albicans adalah penyebab penyakit sariawan, dan keputihan.

2. Kelas Plectomycetes

Kelas ini bercirikan adanya askokrap berbentuk bola yang disebut kleistotesium. Kelompok ini ada yang saprobe, parasit atau hiperparasit.

Yang termasuk kelas pectomycetes adalah Aspegillus dan Penicillium. Reproduksi aseksual kedua jamur ini adalah dengan pembentukan konidium dalam rantai pada konidiofor. Sedangkan reproduksi seksualnya dengan spora yang dibentuk di dalam askus. Askus-askus tersebut berkumpul dalam suatu badan yang disebut askokarp.

a. Aspergillus

Aspergillus hidup sebagai saprobe pada bermacam-macam bahan organic, seperti pada roti, daging yang sudah diolah, butiran padi, kacang-kacangan, dan lain-lain. Koloninya berwarna abu-abu, hitam, kuning, atau cokelat.

Jenis-jenis Aspergillus antara lain:

1) Aspergillus fumigatus, bersifat parasit yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan bangsa unggas.

2) Aspergillus flavus, penghasil aflatoksin yang diduga sebagai penyebab penyakit kanker hati. Kapang ini banyak terdapat pada kacang tanah dan makanan yang dibuat darinya

3) Aspergillus niger menghasilkan asam sitrat.

4) Aspergillus oryzae, untuk merombak zat pati dalam pembuatan minuman beralkohol.

5) Aspergillus nidulans, parasit pada telinga menyebabkan outomikosis.

6) Aspergillus soyae, untuk pembuatan kecap

b. Penicillium

Kapang multiseluler ini mempunyai miselium bersekat-sekat. Ujung konidiofornya tidak melebar melainkan bercabang-cabang dengan deretan konidium pada cabang-cabang tadi. Lihat gambar diatas.

Penicilium, banyak terdapat pada bahan-bahan organic dan sebagai saprofit, misallnya sebagai berikut:

1) Penicillium notatum dan P. chrysogenum penghasil zat antibiotic (penisilin) yang ditemukan tahun 1929 oleh Alexander fleming.

2) Penicillium cammemberti dan P. requefort dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas keju.

3) Penicillium italicum dan P. digitatum perusak buah jeruk masing-masing dinamai juga kapang biru dan kapang hijau.

4) Penicillium expansum, menyebabkan buah apel membusuk di tempat penyimpanan

5) Penicillium islandicum merusak beras sehingga berubah warna menjadi kuning maka disebut “yellow rice”

3. Kelas Pyrenomycetes

Ciri khas yang dimiliki adalah askokarp berbentuk khusus yang dilengkapi dengan ostiolum (lubang untuk melepas askus dan askospora). Tubuh buah seperti itu disebut peritesium, yang dapat berwana cerah atau gelap.

Contoh kelas Pyrenomycetes adalah neurospora sitophola yang banyak digunakan di Indonesia untuk membuat oncom merah dari ampas tahu atau bungkil kacang merah dari ampas tahu atau bungkil kacang tanah. Neurospora dapat tumbuh subur pada tongkol jagung yang telah direbus dan telah diambil bijinya.


Jamur Enoki


Jamur Lingsi


Jamur Rhizophus stolonifer


hifa jamur

Ascocarp

Penicillium

Reproduksi Zigomycota

Kegiatan belajar 1

Buatlah tabel yang dapat mengelompokkan jenis jamur apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk dibuat minuman , jenis jamur yang dapat untuk mengolah makanan serta dapat dikosumsi, dan jamur yang menyebabkan penyakit pada manusia


Kegiatan Belajar 2

Amati jamur tiram dan rumput laut yang kalian bawa dengan loup. Bandingkan keduanya, carilah persamaan dan perbedaan dua spesimen tersebut secara morfologi dan strukturnya. bacalah referensi untuk mengetahui perbedannya lebih rinci juga dari pengetahun yang telahkalian pelajari sebelumnya.